Pengertian Jas Hujan dan Sejarahnya
Bayangkan saat Anda terkena air hujan di jalan, alat apa yang akan digunakan untuk menghindari basahnya air hujan tersebut? Pasti jawabannya payung dan jas hujan. Namun apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sejarah jas hujan dan pertama kalinya dibuat oleh manusia? Untuk lebih jelasnya bisa Anda baca pada artikel berikut ini.
Pengertian Jas Hujan (Raincoat)
Jas hujan (raincoat) merupakan pakaian yang terbuat dari bahan tahan air dan digunakan untuk melindungi tubuh dari air hujan. Fungsi jas hujan yaitu sebagai pakaian pelindung yang dapat meminimalisir masuknya air yang mengenai tubuh dan pakaian. Umumnya jas hujan dibuat dengan warna yang cerah dan terang, hal ini dilakukan agar pemakainya dapat dengan mudah terlihat oleh orang lain pada saat hujan lebat.
Sejarah Jas Hujan (Raincoat)
Charles Macintosh lahir di Glasgow pada Desember 1766. Charles Macintosh pertama kali mematenkan metode pembuatan bahan anti air dengan mencampurkan karet yang sudah dihancurkan sebelumnya bersama aspal cair pada tahun 1823.
Ternyata, bahan dasar pembuat jas hujan ini proses pembuatannya tidak sesederhana seperti fungsinya. Berbagai percobaan dilakukan oleh Macintosh dengan memanfaatkan bahan – bahan sisa dari pabrik gas. Kemudian, ia mencoba menggunakan bahan wol dan menambahkan zat hasil temuanya pada salah satu sisi bahan wol tersebut.
Hasil karya Macintosh tersebut tercatat sebagai bahan anti air pertama yang berhasil dibuat. Namun, bahan ini belum sempurna benar, karena mudah sobek ketika dijahit. Bahan minyak alami dari kain wol menyebabkan lapisan karet menimbulkan rasa tidak nyaman. Di musim dingin, bahan ini menjadi kaku. Sebaliknya di musim panas menjadi lengket.
Tiga tahun sebelum Charles mematenkan metodenya, Thomas Hancock lebih dahulu mematenkan teknik penciptaan bahan elastis yang digunakan dalam pembuatan sarung tangan, tali selempang, sepatu, dan stoking. Tapi dalam peoses penciptaan bahan elastis pertama kali, ternyata terlalu banyak bahan yang terbuang oleh Hancock. Akhirnya Hancock menciptakan mesin yang diberi nama Masticator. Mesin ini bertujuan untuk menghemat bahan dalam penggunaan karet.
Pada awalnya, Masticator atau mesin penghancur ini terbuat dari kayu. Bagian dalam mesin tersebut berupa sebuah lubang silinder dan di dalamnya terdapat gerigi. Di dalam lubang tersebut, bahan – bahan yang tidak terpakai dihancurkan kembali.
Thomas Hancock dan Charles Macintosh akhirnya bekerja sama. Menciptakan bahan anti air yang nyaman di segala cuaca. Bahan anti air ini kemudian diberi nama Macintosh.
Jenis-Jenis Jas Hujan
Jenis jas hujan dilihat dari bentuknya sebagai berikut :
1. Jas hujan Ponco
Jas hujan sering dibilang jas hujan klebet. Bentuknya sederhana, seperti jubah yang memiliki belahan samping padahal memang sampingnya tidak tertutup. Ukurannya bermacam – macam, bila milik TNI bisa panjang kebawah jadi bila digunakan lebih aman karena terduduki maka tidak akan mengibas kemana – mana. Selain sebagai alat pelindung dari hujan, jas hujan ini juga terbuat dari bahan tahan air.
2. Jas Hujan Overcoat
Jas hujan ini seperti jaket atau mantel. Bila di Indonesia yang bisa digunakan oleh pekerja tambang dan Kepolisian. Bila hujan Polantas memakai jaket berwarna putih seperti jaket panjang ke bawah.
3. Jas Hujan Training / Setelan Bawah Atas
Jas hujan ini ada bagian yang digunakan seperti namanya. Dua bagian dimaksud adalah setelan atas berupa jaket dan setelan bawah berupa celana. Biasanya sangat cocok untuk mengendarai sepeda motor spot.
Sebuah jaket hujan biasanya dikombinasikan dengan sepasang celana hujan. Jas hujan yang pertama dibuat pada tahun 1823 oleh Charles Macintosh. Pada waktu itu jas hujan buatannya adalah berupa dua lembar kain katun yang di tengahnya disekat dengan lapisan karet.
4. Jas Hujan Rok atau Gamis
Adalah jas hujan model baru yang bentuknya seperti gamis. Jas hujan ini lebih cocok buat perempuan yang lebih banyak beraktifitas menggunakan gamis atau rok panjang.