Apa Perbedaan Galvanis Dan Galvalum

Perbedaan Galvanis dan Galvalum | Materi konstruksi yang digunakan pada sebuah bangunan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Salah satu hal yang perlu Anda ketahui adalah perbedaan antara galvalum dan galvanis secara tepat.

Keduanya merupakan hasil dari pelapisan material logam (baja) agar tidak berkarat. Namun, perbedaan yang signifikan terletak pada proses dan metode pelapisan, komposisi cairan pelapis, dan daya proteksi.

Perbedaan Galvanis dan Galvalum

Perbedaan Galvanis Dan Galvalum
Perbedaan Galvanis Dan Galvalum

Dalam artikel ini, akan dibahas secara rinci tentang perbedaan galvanis dan galvalum.

1. Galvanis

Istilah Galvanisasi dari beberapa referensi yang didapatkan menyebutkan bahwa Galvanisasi adalah  proses aplikasi pelapisan seng pelindung pada baja. Istilah tersebut diambil dari nama seorang ilmuwan berkebangsaan Italia Luigi Galvani.

Metode galvanisasi ini sudah dilakukan sejak abad ke 19, dan dipatenkan di Paris oleh Stanislas Sorel di tahun 1837. Sebagian referensi menyebutkan Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng (zinc).

Untuk galvanis finishingnya terdiri dari: 98% unsur coatingnya adalah seng/zinc dan 2% adalah unsur alumunium. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa komposisi cairan Galvanis terdiri dari 97% Zinc/seng dan +/- 1% Alumunium sisanya bahan lain hingga 100%. 

Disini peran Zinc sangat penting dalam melindungi lembaran baja dari polutan-polutan yang dapat menyebabkan karat pada lembaran baja tersebut. Zinc yang terdapat pada lapisan akan mengorbankan diri agar termakan oleh polutan-polutan tersebut hingga habis dan baru proses karat di mulai.

Proses pelapisan itu sendiri dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan sistem penghantaran arus listrik yang dikenal dengan Elektro Galvanise, atau pencelupan biasa yang dikenal dengan Hot-dipped Galvanise. 

Proses pencelupan galvanis sendiri bisa terbagi 2 yaitu:

  1. Proses pencelupan konvensional, yaitu baja ( biasanya produk jadi ) dicelupkan ke dalam cairan timah.
  2. Proses pencelupan continuous hot-dipped galvanising yaitu Baja dicelupkan ke dalam cairan timah yang berlangsung secara terus menerus tanpa terputus. Plat baja yang di celup adalah plat baja gulungan/coil sehingga pada ujung mesin celup galvanis ini terdapat alat yang dinamakan Incoiler dan Recoiler.

Baca juga: Distributor Besi Siku Di Jakarta

2. Galvalume

Sedangkan untuk proses pelapisan Galvalume hanya dilakukan dengan continous hot dipped atau saat ini sudah ada yang dikenal pula dengan NOF ( Non Oxides Furnace ) prosess.

Secara umum proses ini sama seperti Continous hot-dipped cuma beda bak/kolam tempat penampungan cairan lapisan dan proses pemanasannya saja. Komposisi cairan pelapis untuk Galvalume terdiri dari Alumunium 55% dan Zinc/seng 45%, sisanya bahan-bahan lain hingga 100%. 

Karena kandungan aluminium yang tinggi pada Galvalume membuat Galvalume lebih baik untuk daya tahan karat dibandingkan dengan Galvanis.  Namun perlu juga diingat bahwa Aluminium sangat rentan/tidak tahan terhadap semen dibandingkan dengan Zinc / seng.

Dan Alumunium tidak akan berkorban untuk melindungi baja terhadap polutan-polutan karat. Tetapi alumunium jauh lebih tahan terhadap karat dibandingkan dengan Zinc/seng.

Jadi mudahnya kita dapat katakan bahwa Baja Lembaran yang dilapisi alumunium akan sangat tahan terhadap karat tetapi tidak tahan terhadap keropos dibandingkan dengan baja lembaran yang dilapisi oleh seng.

Menyesuaikan Penggunaan Berdasarkan Kebutuhan

Meskipun kedua jenis material tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, Anda dapat menyesuaikan penggunaannya berdasarkan keinginan dan kebutuhan.

Sebelum memilih jenis material yang akan digunakan, pastikan untuk berkonsultasi dengan pihak ahli terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan bangunan yang akan dibangun.

Baca juga: Supplier Pipa Besi Terlengkap

Kesimpulan

Dalam memilih material konstruksi, perbedaan galvanis dan galvalum perlu diperhatikan dengan seksama. Perbedaan kedua material terletak pada proses dan metode pelapisan, komposisi cairan pelapis, dan daya proteksi. Namun, keduanya dapat digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan jasa pihak ahli ketika proses pemasangan untuk menghindari kesalahan yang dapat berdampak buruk pada bangunan di masa depan.

Selain itu, pastikan juga untuk memperhatikan perawatan yang tepat agar material konstruksi tetap awet dan berfungsi dengan baik. Dengan memilih material konstruksi yang tepat dan merawatnya dengan baik, Anda akan mendapatkan bangunan yang kokoh, aman, dan tahan lama

Untuk itu, sebelum memilih material konstruksi yang akan digunakan pada bangunan, pastikan untuk memahami perbedaan antara galvalum dan galvanis dengan baik. Dengan memahami perbedaan tersebut, Anda akan dapat memilih material yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan bangunan yang akan dibangun.

Selain itu, dengan menggunakan material yang tepat, Anda juga akan mendapatkan bangunan yang kokoh, tahan lama, dan dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

Sumber: Rangkuman berbagai sumber

Main Menu